Rabu, Mac 04, 2009

Antara Ahlus Sunnah & Ahli Bid'ah: Lihat Saat Ajal Menjemput Mereka

Azhari Ahmad Mahmud
RM12.80
Darul Haq

Ketika seorang muslim berbaring menjadi sesosok mayat, yang diinginkannya saat itu adalah pujian orang banyak, pembicaraan baik tentang dirinya, di mana orang-orang yang hadir menyebut-nyebut kebaikannya, amal shalihnya, sumbangsih hidupnya dan karya umurnya yang dapat diambil manfaatnya oleh generasi sesudahnya.

Yaitu saat-saat tidak ada lagi kepura-puraan dan tidak ada lagi kesempatan untuk berdusta tentang jati dirinya. Banyaknya orang yang menyaksikan jenazahnya dan kebaikan-kebaikan yang disebut-sebut oleh mereka adalah saksi yang menggambarkan siapa sebenarnya dirinya.

Inilah yang berusaha digemakan oleh seorang imam Ahlus Sunnah yang agung, Imam Ahmad bin Hanbal, yang dalam hidupnya dimusuhi oleh ahli-ahli bid'ah, dipenjara oleh penguasa pengikut Mu'tazilah dan dimusuhi oleh orang-orang yang tidak menyukai dakwahnya. Sehingga terlantun kalimat beliau yang kemudian menjadi semboyan ulama-ulama Ahlus Sunnah dan dibuktikan oleh kesaksian nyata saat meninggalnya ulama-ulama tersebut:

"Bukti kebenaran antara kami (Ahlus Sunnah) dan kalian (ahli bid'ah) terlihat pada hari kematian."

Benar, hari kematian adalah saksi bahwa mereka adalah orang-orang yang mempunyai tempat terhormat dalam sejarah.

Simaklah perjalanan hidup dan kesaksian hari wafatnya Thawus bin Kaisan, Imam Ahmad bin Hanbal, Ibnu Taimiyah, Ibnu Hajar, Syeikh bin Baz, Syeikh Ibnu Utsaimin dan Syeikh Ibrahim Asyqar yang tertuang indah dalam buku ini.

Sungguh merupakan nasihat bagi kita semua agar memilih hidup yang lurus sebagaimana Ahlus Sunnah dan penuh pengabdian untuk agama dan kaum muslimin.

Beli di:
http://fajarilmubaru.com.my

Tiada ulasan:

Catat Ulasan